Direct Asessment Guardian of Peace. |
BIASANYA jika hari Sabtu saya selalu disibukkan dengan rapat di salah satu organisasi dalam kampus. Tiga tahun lebih aktivitas saya jika hari Sabtu, yah rapat pastinya.
Sudah tiga minggu rapat tersebut saya tinggalkan. Berhubung karena saya sudah tidak lagi menjabat sebagai pengurus. Jadi tentunya waktu kosong di hari libur jadi lebih banyak.
Untuk mengisi kekosongan waktu, saya selalu mencari kegiatan yang bermanfaat. Dan ternyata banyak sekali kegiatan di luar kampus yang bukan hanya sekadar bermanfaat karena memberikan ilmu, pengalaman, dan jaringan, tetapi juga bermanfaat untuk mahasiswa yang ingin menghemat. haha.
Yah, meskipun hujan masih mengguyur Kota Makassar sejak subuh hingga pagi dan menjelang siang hingga sore, tidak membuat saya nyaman rebahan bersosial media dengan gawai.
Sebelum pukul 08.00, saya bergegas menembus rintik hujan menuju Ruko Finari Medical yang berlokasi di Jalan AP Pettarani. Lokasinya tidak jauh sih, hanya sekitaran 5 menit mengendarai sepeda motor.
Di lantai 4 ruko tersebut, saya mengikuti Direct Asessment yang diadakan oleh Guardian of Peace. Sebuah komunitas yang baru saya ketahui dari orang yang juga baru saya kenal.
Guardian of Peace atau Akademi Kita Bhineka Tunggal Ika, merupakan sebuah bagi para pemuda untuk mengembangkan kapasitas diri agar memiliki kompetensi kepemimpinan yang kuat, semangat bela negara, kesadaran perdamaian dan anti kekerasan, serta memiliki misi untuk berperan aktif dalam pembangunan dan pemeliharaan perdamaian mulai dari diri sendiri dan lingkungan masyarakat.
Karena informasi terkait komunitas ini masih sangat minim yang saya terima tentu membuat saya penasaran untuk mengetahuinya lebih jauh. Sebelum memulai Direct Asessment, kami terlebih dahulu diperkenalkan sekilas tentang Guardian of Peace.
Ternyata Guardian of Peace ini dibentuk oleh sembilan pemuda 5 tahun silam. Yah usianya masih belia.
Ada banyak yang kami lakukan dalam Direct Asessment yang dimulai sejak pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.00. Pertama tentunya memperkenalkan diri masing-masing. Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Yah jadi sesuatu yang wajib dilakukan jika baru bertemu dengan orang baru.
Dalam sesi perkenalan ini, saya mulai mengetahui mereka-mereka yang mendaftar. Rata-rata dari mereka telah bekerja, ada yang mengajar di sekolah, dan beberapa masih mahasiswa, sama seperti saya.
Setelah saling mengenal, peserta dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan Forum Group Discussion (FGD), Interview, dan psikotest.
Dalam FGD, kami diberikan sebuah cerita tentang kekerasan yakni tawuran yang dilakukan oleh oknum mahasiswa di salah satu universitas X yang ada di Makassar. Ada dua sesi, pertama kami mencari penyebab dari aksi kekerasan tersebut, dan sesi kedua solusi yang bisa kami tawarkan jika dijadikan pihak ketiga.
Sementara untuk interview yah seperti biasanya, terkait dengan kepribadian, masa lalu, dan masa depan.
Setelah, kegiatan ini berakhir, saya diajak oleh salah dua teman untuk mengikuti kelas bahasa Inggris di Al-Markas. Berhubung salah satu peserta Guardian of Peace juga merupakan member di kelas bahasa Inggris itu, jadi kami lebih rileks mengikuti diskusi yang berbahasa Inggris itu.
Diskusi English Club di Masjid Al Markas. |
***
DEMIKIANLAH cerita tentang mencari suasana baru dengan bertemu orang baru. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.
Salam,
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus