Radiator 015 Teknik Otomotif UNM
Saling suap untuk membangun persaudaraan. |
KETIKA mengenang masa sewaktu masih mahasiswa baru, tidak butuh waktu lama buat senior untuk mengumpul kami juniornya. Cukup menyuruh ketua tingkat kumpul satu angkatan, kami pun dengan sigap kumpul. Meskipun dikekang rasa was-was.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar dua semester. Setelah memasuki semester tiga, tepatnya setelah melakukan proses latihan dasar kepemimpinan atau LDK, satu persatu mulai berhamburan. Kebiasaan kumpul dan makan bersama sudah jarang dilakukan. Sicalla hanya sering dilakukan melalui media sosial dan group WA.
Ada yang sibuk bekerja, ada yang sibuk di organisasi eksternal, ada yang sibuk di organisasi internal, ada yang sibuk berwirausaha, ada yang buka bengkel, ada yang sudah menikah, ada yang sudah punya anak, dan ada juga yang sementara berusaha mengumpulkan uang panai untuk melamar sang pujaan hati.
Membuat sebuah acara berkumpul satu angkatan untuk mengulang masa-masa maba bukanlah hal yang mustahil. Apalagi hal tersebut sudah sering dilakukan di waktu itu yang notabene pemikiran baru belajar yang siap disuruh dan siap melakukan apa saja.
Setelah melalui proses perencanaan yang sangat panjang, akhirnya kegiatan berkumpul, makan bersama, sicalla, ngeprank, dan saling membodohi untuk membuat tawa pecah akhirnya terlaksana.
Padahal acara ini direncanakan waktu tahun baru. Tetapi terlaksana di akhir tahun, yah waktu yang cukup lama.
Adanya kesibukan masing-masing sehingga tidak ada waktu yang tepat untuk bisa kumpul bersama. Kadang si A memiliki waktu luang minggu ini, tetapi si B dan si C memiliki kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Begitupun sebaliknya dan seterusnya.
Hanya butuh dana Rp30.000 perkepala, segala persiapan dan makanan pun sudah siap saji. Nasi, ayam bakar serta bumbu pedasnya.
Kegiatan ini menjadi minggu yang cukup menghibur di tengah banyaknya aktivitas dan rutinitas lain. Setengah hari menghabiskan waktu di Pantai Anging Mammiri.
Yang hadir bukan hanya teman-teman seangkatan, tetapi istri dan anak teman seangkatan pun juga ikut hadir. Istilah teman-teman, keponakannya Radiator juga ikut.
Ayam dibakar di pinggir pantai. Setelah semua masak, satu persatu ditangkap dan diangkat lalu dibuang ke laut.
Bagai anak yang baru melihat pantai. Seperti itulah kira-kira yang dilakukan.
Jungkir balik, lompat, berenang-berenang meskipun tidak tau berenang, saling melempar pasir, nge-prank, dan seterusnya membuat tawa selalu pecah tak ada habisnya.
Tidak lupa foto bersama untuk mengabadikan momen yang sangat jarang dilakukan ini. Sepulang dari acara tersebut, status WA dan media sosial hampir dipenuhi dengan foto-foto tadi. Berbagai macam kata bijak pun ditulis untuk memperkuat persaudaraan dan bermakan penuh harapan yang lebih baik kedepannya.
Radiator merupakan nama angkatan kami mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, FT UNM angkatan 2015. Nama tersebut diberikan saat proses LDK 3 tahun lalu.(*)
Bagikan Artikel Ini