Belajar dari Naruto: Perang, Persahabatan, Hingga Perdamaian Dunia

DARI anime Naruto, kita bisa banyak belajar tentang kehidupan. Mulai perang, persahabatan, hingga perdamaian dunia.

Saat kecil, film ini tak pernah ketinggalan kala petang tiba. Jumlah episodenya sangat banyak. Sekitar 500 episode lebih. 

Yang saya nonton mungkin hanya sepersepuluh dari episodenya.

Karena hanya menonton sedikit episode, saya belum tahu banyak alur cerita keseluruhannya.

Entah mengapa seru saja menonton anime asal negeri matahari terbit ini. Ceritanya menarik. 

Meski hanya kartun yang terkadang tidak masuk akal, alur ceritanya kadang membawa suasana emosi. Tidak melulu serius soal perang, tapi juga dibumbui kisah percintaan.

Sebenarnya, anime ini juga sudah bertebaran di YouTube. Namun, saya kurang dapat dipahami dengan baik. 

Di YouTube, film ini tayang secara terpotong-potong. Begitupun dengan bahasa yang digunakan adalah bahasa Jepang. Meski ada menggunakan subtitle, itu membuat menonton tidak puas.

Barulah beberapa minggu terakhir, karena tidak ada aktivitas, secara tidak sengaja mengganti siaran televisi di rumah. Tiba-tiba menemukan Naruto sedang tayang di Global TV. 

Bukan hanya saya yang hobby. Kakak saya yang perempuan juga hobby. Jadilah, anime ini menjadi tontonan favorit kala matahari mulai terbenam.

Baiklah, sedikit menuliskan kisah Naruto yang sempat saya nonton sekaligus ingat dan membekas di benak hingga saat ini.

Naruto adalah anak yatim piatu sejak kecil. Di antara teman sebayanya, dialah paling nakal. Suka membuat onar dan sulit diatur. 

Bahkan tidak ada yang ingin menjadi guru saat masa pendidikan.

Sebaliknya, Sasuke adalah teman sebayanya dari klan Uchiha menjadi murid paling pintar. 

Pembawaannya tenang, pintar, gagah, dan disukai oleh teman-temannya yang perempuan. Salah satunya Sakura.

Seiring berjalan waktu, Hokage membagi setiap anak dalam beberapa kelompok. Satu kelompok berisi tiga orang dan didampingi oleh seorang pembimbing.

Naruto yang paling nakal dibuat satu kelompok dengan Sasuke dan Sakura. Guru pembimbingnya adalah Hatake Kakasih.

Di bawah bimbingan Hatake Kakasih, mereka bertiga tumbuh menjadi ninja yang hebat. Namun, di tengah perjalanan, Sasuke berkhianat. 

Ia memilih ikut bersama Orochimaru yang juga musuh Konoha. Pada akhirnya dia berhasil membunuh Orochimaru dan ingin menghancurkan Desa Konoha.

Sementara itu, Naruto yang nakal dan susah diatur saat kecil, malah tumbuh menjadi anak yang bijak. Dia selalu ceria, bersemangat, dan selalu menolong temannya.

Selain dididik oleh Kakasih, Naruto juga berguru ke Jiraya. Guru yang bijaksana tetapi genit. 

Sebelum Naruto, Jiraya terlebih dulu memiliki murid yakni Nagato. Sama seperti Naruto, Nagato juga anak yatim piatu sejak kecil. 

Orangtuanya tewas akibat perang. Olehnya, Nagato sangat membenci perang dan memimpikan perdamaian dunia.

Namun, mimpinya itu ternyata berbeda dengan Jiraya. Sehingga ia pergi meninggalkan gurunya dan mencari sendiri perdamaian.

Hingga akhirnya membentuk Akatsuki untuk menciptakan perdamaian. Tetapi, cara yang digunakan ternyata salah. Ia malah menggunakan cara kekerasan untuk mencari perdamaian.

Ia pun pergi menyerang dan menghancurkan Desa Konoha. Seluruh penduduk desa ditaklukkan.

Namun, setelah Naruto kembali, ia berhasil mengalahkan pain anggota Akatsuki dan menemui Nagato.

Di situlah terjadi dialog. Mereka secara bergantian menceritakan kisah hidup dan mimpinya untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Nagato mengatakan, ternyata perdamaian dunia itu sulit untuk dicapai.

Selama manusia masih ada, perdamaian abadi hanya ilusi. Manusia adalah sumber konflik.

Namun, Naruto kembali mengingatkan kata-kata Nagato kepada Jiraya di masa lampau.

"Jika ada yang lebih baik dari perdamaian, aku akan mencarinya," kata Nagato waktu itu kepada Jiraya.

Kemudian dilanjutkan oleh Naruto, "Jika sekarang tidak ada perdamaian, aku akan mencarinya. Seberapa besar rasa sakit yang saya rasakan, saya akan terus berjalan," katanya.

Hingga pada akhirnya, Nagato sadar. Ia selama ini salah. Ia sadar ternyata memiliki mimpi yang sama dengan Naruto: perdamaian dunia.

Nagato akhirnya menghidupkan ulang penduduk desa konoha yang telah dibunuh. Lalu meminta Naruto untuk melanjutkan perjalanan dan mencapai mimpi perdamaian dunia.

"Aku percaya kau benar-benar bisa membawa perdamaian," katanya.

Naruto kembali ke Desa Konoha. Ia disambut luar biasa. Bak pahlawan dia dielu-elukan.

Bahkan gurunya yang membencinya dan tidak mau mengakuinya sebagai muridnya pun sadar. Bahwa anak yang dibencinya di masa lampau ternyata adalah pahlawan desanya saat ini.

Naruto memiliki impian menjadi hokage atau pemimpin di desanya. Namun, bagi Naruto, ada yang lebih penting daripada menjadi hokage yakni menyelamatkan temannya: Sasuke.

Kisahnya masih panjang. Tapi saya nonton masih sampai pertarungannya melawan Nagato. Hehe tunggu cerita selanjutnya.(*)

signature
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url