Ujian Hasil dan Kue Manisan

Pagi ini teman saya seminar hasil. Karena Covid, seminarnya dilakukan secara daring.

Pagi ini teman saya seminar hasil. Karena Covid, seminarnya dilakukan secara daring.

Sejak kemarin, Ron sibuk mondar mandir keluar masuk kampus. Ia mengurus persiapan untuk seminar hasil hari ini.

“Ner di manaki beli kue lalu waktu seminarki?” tanya Roni.

“Saya lalu, temanku ji yang beli. Saya tidak tau di mana beli,” jawabku. “Coba tanya yang baru selesai hasil juga kemarin,” tambahku.

Saya kemudian pulang dan meninggalkannya di kampus. Masih banyak hal lain yang saya urus.

Yah, salah satu kebiasaan mahasiswa saat seminar, selalu menyediakan makanan untuk dosen penguji, pembimbing, dosen-dosen dan juga teman sejawat.

Ini sebenarnya bukan sebuah keharusan. Hanya saja inisiatif mahasiswa sendiri. Sekadar untuk menyiapkan seikhlasnya.

Saat bangun tidur, story teman di WhatsApp muncul. Dalam storynya, Ron duduk di depan laptop.

Saya yang juga memiliki urusan di kampus, segera bergegas mandi dan menuju ke kampus.

Suasana sangat sepi. Sebagian dosen membimbing dan menguji hanya melalui daring.

Di ruangan perpustakaan, Ron seminar. Bersama dua orang teman sejawatnya.

Sebenarnya saya ingin stempel laporan yang telah disahkan dan ditandatangani ketua jurusan kemarin. 

Tetapi karena sekretaris jurusan masih menguji Ron, akhirnya saya ke perpustakaan dulu. Menunggu ujian seminar hasilnya selesai.

Setelah ujian selesai, saya langsung pergi meminjam stempel, dan mencap di nama dan tanda tangan ketua jurusan.

Roni kemudian dipanggil oleh dosen.

“Kau sendiri yang beli ini kue Ron?” kata dosen.

“Iye pak,” jawabnya terbata-bata.

Dosen tersebut menimpalinya dengan candaan. “Haha kuenya manis semua. Bisa-bisa kita kencing manis,” katanya sambil tertawa. Apalagi ditambah minumannya juga teh kotak.

Kue dalam dos yang disediakan Ron adalah, Apang dalam bentuk bolu kukus, kue lapis, dan bandang-bandang. Semuanya kue manisan. Terlalu.

Saya juga mencobanya. Karena lebihnya banyak, satu dos saya habisin sendiri. Satunya lagi bertiga dengan teman.

Setidaknya sarapan pagi terpenuhi. Hehe, hobby mahasiswa.

Ron kembali membalas joke dosen tadi. “Hehe adaji kopinya pak, yang pahit,” katanya juga dengan tertawa lepas selesai ujian hasil.

“Iya tapi kopinya masih bubuk. Seandainya kopi jadi yang langsung diminum, bisalah,” kata dosen tersebut.

Suasana ruangan yang sepi ramai dengan tawa beberapa orang.

Pesan dosen, kalau mau nanti bawa kue beginian, dibuat selang-seling. Minimal asin dan manis.

Yang asin misalnya jalang kote, panada. Dan manis seperti yang saya sebutkan di atas.

About the Author

Blogger pemula dari Makassar.

Posting Komentar

Tinggalkan komentar di bawah ini dan bagikan pendapat Anda tentang artikel di atas.