Jumat Berkah Hari Ini

HARI Jumat merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam. Besar bukan dalam bentuk ukuran maupun jumlah, tetapi dalam arti khusus yang berbeda dengan hari lainnya. Pada hari ini, terdapat banyak keistimewaan.

Mengapa? Karena pada hari Jumat, banyak peristiwa besar dalam peradaban Islam yang telah terjadi. 

Nabi Adam diciptakan katanya pada hari Jumat. Diturunkan ke dunia pun pada hari Jumat.

Begitupun dengan hari kiamat kelak. Katanya akan terjadi pada hari Jumat.

Sebuah ulasan yang menarik logika dan sedikit lucu, diterbitkan Mojok beberapa hari yang lalu. Katanya, jika kiamat terjadi pada hari Jumat, bagaimana dengan negara lain yang masih hari Kamis atau sudah hari Sabtu?

Saya juga belum sempat baca artikelnya sampai selesai. Tetapi saya beranggapan bahwa, bisa saja hari Jumat itu terjadi kiamat. Tetapi, hari Jumat yang dimaksud mungkin berbeda dengan yang ditangkap logika manusia.

Oke, saya sedikit berbagi cerita hari ini. Saat pergi salat Jumat di salah satu masjid dekat sekretariat dan saat pulang.

Sama seperti biasanya, Khotib mengawali khutbahnya dengan ajakan untuk bertakwa. Kemudian lanjut membahas kondisi saat ini, Covid-19, ancaman terhadap ulama, dan kaitannya dengan masa lalu.

Di masa krisis seperti sekarang ini, Allah sedang menguji ketakwaan kita. Dengan munculnya makhluk yang tidak tampak tetapi nyata dalam hidup, seharusnya menyadarkan kita akan kuasa Allah.

Khotib tersebut sudah kelihatan tua. Kulitnya mulai keriput, bulu di dagu dan atas bibibirnya sudah memutih. Suaranya sudah terpatah-patah. Tetapi ia cukup update informasi terkini.

Kasus Syekh Ali Jaber yang vital beberapa hari lalu di media sosial karena ditusuk "orang gila" ia jelaskan dengan panjang lebar.

Begitupun imam Masjid Nurul Iman yang dibunuh jamaahnya beberapa hari yang lalu, juga ia jelaskan. Menurutku, Khotib ini, masih update informasi nasional terbaru, meskipun diusianya yang sudah cukup tua.

"Sejarah selalu terulang," katanya.

Ia mengimbau agar kita jangan pernah lupa sejarah. Atau jangan malas mencari tahu sejarah. Karena dengan belajar sejarah bisa menyadarkan kita setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi ini.

Mulai dari penyakit Covid-19 di abad ke-20 ini. Di abad 19 juga pernah terjadi Flu Spanyol, wabah Colera di abad 18, wabah Marseille di abad 17, bahkan pada zaman Nabi Muhammad pun pernah terjadi wabah, yang membuat para sahabat nabi menghentikan tujuan perjalanannya dan berbalik arah, karena wabah.

Sama halnya dengan kasus pembunuhan terhadap imam masjid dan penusukan terhadap ulama syekh Ali Jaber. Kisah seperti ini juga pernah terjadi di masa lampau, bahkan terjadi pada Nabi Muhammad SAW.

Berkali-kali ia hampir dibunuh oleh pamannya sendiri, Abu Jahal. Orang di sekitarnya, dan musuh-musuhnya.

Para sahabat Nabi, seperti Usman, Abu Bakar, Ali, dan beberapa lainnya juga dibunuh. Padahal mereka adalah orang yang baik, dan selalu menyebarkan agama Allah.

Hari ini, kisah tersebut kembali terjadi. Utamanya Imam Masjid yang jemaah sendiri yang membunuhnya.

"Kita harus waspada, bahkan kepada orang terdekat di sekitar kita," imbau sang Khotib.

Menurutnya, melihat dari kejadian-kejadian belakangan ini, kita sulit membedakan mana musuh dan mana teman. Karena orang yang dianggap teman, dan dekat, malah yang menusuk dari belakang.

Terakhir, saat pulang, jamaah dibagikan nasi kotak oleh relawan kemanusiaan. Isinya nasi, tahu, tempe, telur, dan kerupuk. Saya juga kebagian.

Alhamdulillah. Jumat berkah hari ini.

signature
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url